Rangkaian acara dies natalis Universitas Lampung yang
diselenggarakan sejak pertengahan bulan September akhirnya ditutup pada Senin,
24 September kemarin. Banyak acara yang telah diselenggarakan untuk memeriahkannya. Universitas Lampung, atau
yang lebih disingkat sebagai Unila, ini sendiri telah berdiri pada tanggal 23
September 1965 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu
Pengetahuan (PTIP) Nomor 195 tahun 1965, yang kemudian dikukuhkan melalui
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 73 tahun 1966. Sehingga membuat
Unila telah berdiri hingga usia yang ke-47 tahun saat ini. Usia yang sudah
cukup matang seharusnya sebagai lembaga pendidikan nasional.
Pada hari penutupan dies natalis Unila yang diselenggarakan di
GSG (Gedung Serba Guna) Unila tersebut dihadiri oleh Rektor Unila, Prof. Dr.
Ir. Sugeng P. Hariyanto, M.S., yang sekaligus juga membacakan Laporan
Pertanggung Jawabannya sebagai Rektor Unila dihadapan Wakil Gubernur Lampung,
Bapak yang mewakili Gubernur Lampung
Bapak Sjachroedin Z.P. yang berhalangan hadir, serta para hadirin dan undangan
yang datang. Acara juga dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba-lomba
serta penghargaan kepada dosen-dosen serta mahasiswa yang telah meramaikan
acara dies natalis Unila tersebut. Dan yang paling membanggakan bagi Teknik
Geofisika Unila adalah terpilihnya salah satu dosen kami yang juga salah satu
Guru Besar Universitas Lampung, Prof. Suharno, M.Sc., Ph.D., sebagai Dosen
Terbaik ke-III Universitas Lampung. Penghargaan yang sangat luar biasa
khususnya bagi Teknik Geofisika Unila, dimana di usia yang masih sangat muda
ini Teknik Geofisika sudah mulai berbicara banyak di Universitas Lampung yang
diwakilkan oleh dosennya. Tidak hanya Prof. Suharno yang mendapatkan
penghargaan, tetapi juga Bapak Akhmad Zainuddin, S.Si., M.Sc. yang terpilih
sebagai Dosen Terbaik ke-I Fakultas Teknik Universitas Lampung.
Hal yang unik dan mungkin baru terjadi di Universitas Lampung
terlihat sesaat setelah berakhirnya acara penutupan dies natalis Unila. Dari
luar GSG Unila terdengar suara teriakan dan nyanyi-nyanyian dari sekumpulan
mahasiswa berpakaian putih-hitam yang perlahan masuk ke dalam GSG dengan
tertib. Tidak lain dan tidak bukan itu adalah rombongan mahasiswa Teknik
Geofisika Unila yang telah bersiap untuk menyambut Prof. Suharno. Sebuah kursi
“singgasana” telah dipersiapkan untuk membawa Prof. Suharno dari GSG menuju
Gedung L Teknik Geofisika. Dengan wajah yang bisa dibilang “kaget”, Prof.
Suharno duduk di kursi tersebut dan kemudian diangkat untuk “diarak”
beramai-ramai oleh para mahasiswanya. Nyanyian penuh semangat terus
berkumandang menyertai perjalanan hingga akhirnya sampai di Gedung L Teknik
Geofisika. Di sana Prof. Suharno turun dari “singgasana”-nya dan memberikan
sedikit “wejangan” untuk para mahasiswanya. Intinya beliau mengatakan kepada
kami para mahasiswanya untuk terus belajar dan tidak mudah puas terhadap apa
yang sudah dicapai saat ini. Acara yang juga dihadiri oleh Ketua Jurusan dan
Sekretaris Jurusan Teknik Geofisika Unila tersebut dilanjutkan dengan
pemotongan kue sebagai symbol penghargaan terhadap Prof. Suharno yang telah
menjadi Dosen Terbaik ke-III Universitas Lampung (Beriyan).
good luck brother n sister...
BalasHapuswe will :)
BalasHapuswah, kece lho artikelnya XD
BalasHapusmenarik ya... jangan lupa kunjung balik ke http;//prancanamuhammadriyadi.blogspot.com/
BalasHapusgue sebagai calon alumni Teknik Geofisika UniLa (belum tau kapan jadi alumni) ikut bangga atas semua prestasi yang ada di jurusan, keep on guys, chevron, schlumberger, exxon mobil, pertamina, aramco, and other companies wait us :)
BalasHapus