Selasa, 03 Maret 2009

Seismologi

Seismologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti getaran atau goncangan dan logos yang berarti risalah atau ilmu pengetahuan. Orang Yunani menyebut gempa bumi dengan kata-kata seismos tes ges yang berarti Bumi bergoncang atau bergetar. Dengan demikian, secara sederhana seismologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari fenomena getaran pada bumi, atau dengan kata sederhana, ilmu mengenai gempa bumi. Seismologi merupakan bagian dari ilmu geofisika.

Gempa bumi besar yang terjadi pada tanggal 1 November 1755 di Lisboa, Portugal menghancurkan seluruh kota dan memicu tsunami besar, dapat dicatat sebagai tonggak awal pemicu perkembangan seismologi modern.

Seismologi tidak hanya mempelajari gempa bumi. Eksplorasi hidrokarbon (minyak bumi dan gas) juga diawali oleh survey seismik. Untuk keperluan ini, pemicu getaran dibuat manusia (bukan gempa bumi) dengan menggunakan semacam dinamit, lalu getaran yang dapat diterima beberapa penerima (receiver) disusun sedemikian rupa sehingga catatan getaran tersebut dapat menggambarkan kondisi bawah tanah.


GELOMBANG SEISMIK

Gelombang seismik adalah rambatan energi yang disebabkan karena adanya gangguan di dalam kerak bumi, misalnya adanya patahan ataupun ledakan. Energi ini akan merambat ke seluruh bagian bumi dan dapat terekam oleh seismometer.

Efek yang ditimbulkan oleh adanya gelombang seismik dari gangguan alami (seperti: pergerakan lempeng(tektonik), bergeraknya patahan, aktivitas gunung api (vulkanis), dsb) adalah apa yang kita kenal sebagai fenomena gempa bumi.

Gelombang seismik digolongkan menjadi dua macam yaitu:

  • Gelombang Badan (Body Waves), terdiri dari Gelombang P dan Gelombang S
  • Gelombang Permukaan (Surface Wave), terdiri dari Gelombang Love dan Gelombang Rayleigh

SEISMOLOGI EKSPLORASI

Pengetahuan tentang perambatan gelombang gempa bumi membuka pikiran kita bahwa perambatan geombang gempa bumi dan berbagi fenomenanya berkaitan dengan cara untuk memahami struktur dalam bumi. Berbagai pengetahuan tersebut selanjutnya dapat digunakan untuk kepentingan lain yang relative akan mengahsilkan berbagai sumberdaya alam yanga dapat digunakan untuk kesejahteraan umat manusia, yaitu eksplorasi sumber daya bumi, termasuk di dalamnya eksplorasi hidrokarbon.

Metoda seismic sangat popular untuk eksplorasi hidrokarbon. Untuk eksplorasi hidrokarbon, metoda seismil yang biasa digunakan adalah metoda seismic refleksi. Sedangkan metoda seismic refraksi popular untuk aplikasi keteknikan. Kedua metoda tersebut bekerja berdasrkan prinsip perambatan gelombang yang mengikuti Hukum Snell, Hukum Fermat dan Hukum Huygen.

Metoda refraksi biasanya digunakan dalam mengkaji lapisan di bawah permukaan bumi pada kedalaman dangkal yang berkisar beberapa puluh meter saja, meskipun dalam beberapa kasus khusus dapat dipedalam dengan berbagai keterbatasannya. Metoda refleksi di sisi lain telah berkembang dengan pesat khususnya unutk eksplorasi hidrokarbon.

Jika melihat dari cara kerjanya metoda ini dimasukkan sebagai metoda aktif, artinya kita harus memasukkan sinyal fisis ke dalam bumi dan direkam kembali di permukaan untuk diproses dan diinterpretasikan. Metoda aktif lainnya adalah metoda elektromagnetik. Namun metoda itu tidak dibahas dalam makalah ini.

Untuk keberhasilan eksplorasi, pengetahuan tentang system geologi perangkap hidrokarbon harus diketahui. Jutaan tahun yang lalu dalam lingkungan perairan, bahan organic tertimbun di dasar laut, karena pengaruh tekanan dan perubahan suhu bahan-bahan tersebut terkonversi menjadi hdrokarbon (minyak dan gas bumi). Hidrokarbon dapat terakumulasi di bawah permukaan bumi dengan beberapa persyaratan yaitu:

· Batuan induk

· Kematangan

· Batuan reservoir

· Batuan penutup

Perangkap hidrokarbon ada di dalam berbagai bentuk stuktur geologi, antara lain:

· Antiklin

· Sesar

· Stratigrafi, seperti terumbu, ketidakselarasan dari perubahan fasies

· Struktur rumit

Berbagai Bentuk Perangkap Hidrokarbon


Pada reservoir, minyak dan gas bumi terperangkap dalam rongga-rongga yang merupakan bagian porous dan permeable dari lapisan tersebut. Meskipun hingga saat ini belum ada metoda yang mampu meramalkan keadaan lapisan di bawah permukaan bumi, melalui pengukuran di permukaannya dengan tepat, namun metoda geofisika khusunya seismic mampu digunakan untuk menduga geometri dan dimensi pernagkap-perangkap tersebut.


dari:

http://id.wikipedia.org/wiki/Seismologi
http://kuningtelorasin.wordpress.com/sedikit-perkenalan-tentang-seismologi-eksplorasi/



5 komentar:

  1. Terimah kasih atas ilmunya...
    Perkenalakan Nama saya Irvan
    Mahasiswa Geofisika Universitas Hasanuddin Makassar..

    BalasHapus
  2. thanks....
    slm knal aq
    Devi dari prodi geofisika univ Brawijaya

    BalasHapus
  3. Salam kenal juga Irvan dan devita.
    Terima kasih sudah berkunjung ke blog kami.
    Salam kenal deddi Adrian dari Teknik Geofisika Univ. Lampung

    BalasHapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. salam kenal
    reyno dari prodi teknik geofisika univ upn veteran yogyakarta

    BalasHapus

HIMA TG Bhuwana

geofisikaunila.blogspot.com pindah ke himatg.eng.unila.ac.id