Jumat, 19 Desember 2014

Artikel Teknologi Fotosintesis

Teknologi Fotosintesa Tiruan Setara Alaminya Kini Di Depan Mata

Efisiensi fotosintesa alam mulai bisa didekati.
Telah banyak usaha yang dilakukan para ilmuwan untuk memanen energi dari sumber energi yang tak akan pernah habis, matahari. Hasilnya masih jauh dari yang diharapkan. Sel surya dan solar thermal hanya mampu menyerap sedikit energi matahari.

Bagi para ilmuwan, fotosintesa adalah proses konversi energi yang tetap paling efisien di muka bumi ini. Dalam kondisi alamiahnya, proses fotosintesa mampu memecah molekul air menjadi 400 molekul oksigen per detik untuk setiap katalis yang dimilikinya. Sebuah proses yang sangat efisien.

Ketika sebelumnya para ilmuwan berusaha meniru proses tersebut, laju penguraian molekul air menjadi oksigen justru ratusan kali lebih kecil dibanding proses alamiah, maka kini proses fotosintesa mulai bisa ditiru. Hasil riset tersebut juga dipublikasikan di jurnal Nature Chemistry

Lompatan jauh tersebut dilakukan para ilmuwan dari KTH Royal Institute di Swedia. Mereka berhasil mengembangkan katalis yang merupakan komponen terpenting dari proses fotosintesa. Katalis ini memiliki struktur molekul khusus yang terdiri dari sebuah bidang datar asam bipyridine dicarbolyx dengan logam ruthenium yang terintegrasi. Katalis yang mereka buat mampu menghasilkan 300 molekul oksigen per detik dari setiap molekul air.

Jika saat ini katalis tersebut masih memiliki laju reaksi yang masih di bawah proses alamiahnya, maka para ilmuwan tersebut bahwa tak lama lagi teknologi ini akan membawa energi alternatif mampu bersaing harga dengan batu bara atau bahan bakar fosil lainnya dalam kurun waktu sepuluh tahun lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HIMA TG Bhuwana

geofisikaunila.blogspot.com pindah ke himatg.eng.unila.ac.id