Sabtu, 19 September 2015

Alat-Alat Geofisika


Geofisika adalah bagian dari ilmu bumi yang mempelajari bumi menggunakan kaidah atau prinsip-prinsip fisika. Di dalamnya termasuk juga meteorologi, elektrisitas atmosferis dan fisika ionosfer. Pada umunya penelitian geofisika untuk mengetahui kondisi di bawah permukaan bumi melibatkan pengukuran di atas permukaan bumi dari parameter-parameter fisika yang dimiliki oleh batuan di dalam bumi. Dari pengukuran ini dapat ditafsirkan bagaimana sifat-sifat dan kondisi di bawah permukaan bumi baik itu secara vertikal maupun horisontal.
Macam-macam Metode Geofisika
Secara praktis, metode yang umum digunakan di dalam geofisika tampak seperti tabel di bawah ini :
 
Tabel Rincian Metode-Metode Survey Geofisika

Pembagian Metode Geofisika Berdasarkan Ada Tidaknya Gangguan:
      1.     Aktif : Memberikan Input kepada bumi, mengukur respon yang di berikan bumi terhadap input tersebut
                contoh : Metode resistivity. Metode Seismik
      2.     Pasif : Hanya mengukur medan alami yang dipancarkan oleh bumi tanpa memberikan gangguan kepada bumi.
                contoh: Metode Magnetik, Metode Gravitasi
Penelitian Geofisika dengan menggunakan metode-metode geofisika tersebut digunakan juga alat untuk untuk mendukung penelitian yang dilakukan. Alat-alat tersebut diantaranya:   
1.  Resistivity Automatic Multichannel
         S-Field (standar: 16 channel) 

Alat Resistivity S-Field Electrode Automatic Multichannel
S-Field adalah alat ukur resistivity dengan sentuhan teknologi terdepan. Instrumen didesain dengan sistem pengukuran elektroda banyak channel (multichannel), full automatis dengan sampling arus injeksi dilakukan setiap 2-5 detik. Alat ini memberikan hasil dengan tingkat akurasi tinggi dan bising yang rendah. Dengan hadirnya alat ini pengukuran resistivitas  bisa dilakukan secara simultan sampai 16  elektroda, dan dapat pula di-upgrade menjadi 32, 64,128 elekroda atau lebih (max 1000 channel). Dengan demikian akan menghemat waktu dan tenaga dalam pengukuran resistivitas bawah permukaan. Melalui instrumen resistivity multichannel pengukuran data resistivitas 2D dan 3D menjadi lebih efisian. Teknologi Curent Source (pembangkit arus) yang terdapat pada S-Field menjadikannya handal, berpengaman sistem anti short circuit, sehingga aman digunakan pada saat jarak elektroda arus terlalu rapat atau impedansi sangat rendah. Output format file hasil pengukuran 2D sesuai (compatible) dengan format software Res2Dinv.
Aplikasi:  
a.       Eksplorasi air tanah  
b.      Mitigasi gerakan tanah (longsor)  
c.       Investigasi Geoteknik  
d.      Eksplorasi mineral  
e.       Studi lingkungan (pencemaran air tanah) 
                  f.    Arkeologi  dan lain-lain. 

2.  G-Sound/G-Sound AG (Twin Probe Resistivity/Ugrading Resistivity)

Alat Resistivitas G-Sound
G-Sound adalah alat ukur resistivitas (geolistrik). Instrumen geolistrik ini didesain untuk pengukuran bergerak (portable) dengan kedalaman penetrasi arus mencapai 100 m s.d 150 m. Pada G-Sound tidak diperlukan adjusting SP dengan rumit, melalui tombol  adjusting maka nilai SP terkoreksi secara otomatik.

Aplikasi:  
-          Eksplorasi air tanah  
-          Mitigasi gerakan tanah (longsor)  
-          Investigasi Geoteknik  
-          Eksplorasi mineral  
-          Studi lingkungan (pencemaran air tanah) 
                  -     Arkeologi

3. Gravitymeter LaCoste dan Romberg

Alat Gravitymeter LaCoste dan Romberg
Gravimeter ini terdiri daripada satu alang bersangga yang mempunyai jisim dan dibantu oleh spring yang melekat betul-betul diatas penyangga. Magnitude momen spring keatas alang bergantung kepada pemanjangan spring dan sin sudut θ. Jika gravity bertambah, alang akan lebih tertekan dan pemanjangan spring bertambah. Walaupun daya pulih spring bertambah, sudut θ menjadi lebih kecil θ’. Dengan menggunakan rekaan geometri spring dan alang yang sesuai, magnitud penambahan momen pulih oleh kenaikan gravity boleh diperkecilkan. Spring biasa mempunyai nilai pengukuran yang agak kecil. 

Namun demikian dengan menggunakan spring ‘panjang sifat’ yaitu spring yang bertensi semasa dibina sehingga akan daya pulih berkadar terus kepada panjang fisikal spring dan bukannya kepada pemanjangannya. Alat ini boleh ditinggikan kepekaannya dengan nilai pengukuran yang tinggi. Bacaan diambil dengan mengembalikan alang ke kedudukan mengufuk dengan mengubah kedudukan menegak spring menggunakan skru mikrometer. Kesan termal dikawal oleh sistem thermostat yang digerakkan oleh kuasa baterai. Alat ini mempunyai nilai pengukuran 5000 ug.

Pada proses akuisisi data di lapangan, digunakan alat gravity meter jenis Lacoste & Romberg untuk menentukan nilai gravitasi bumi pada titik pengamatan.

DAFTAR PUSTAKA

http://jurnal-geologi.blogspot.com/2010/02/metoda-gravitasi.html

Sabtu, 05 September 2015

Riau Sebagai Salah Satu Penghasil Minyak Terbaesar Di Indonesia

Riau atau yang kerap disebut dengan Bumi Lancang Kuning adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian tengah pulau Sumatera. Provinsi ini terletak di bagian tengah pantai timur Pulau Sumatera, yaitu di sepanjang pesisir Selat Melaka. Riau saat ini merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, dan sumber dayanya didominasi oleh sumber alam, terutama minyak bumi, gas, karetkelapa sawit dan perkebunan serat. Luas wilayah provinsi Riau adalah 87.023,66 km².

Cadangan minyak bumi Riau terbesar di Indonesia, yakni 5 miliar barel atau 51,5% dari cadangan nasional 9,7 miliar barel. Produksi minyak bumi Riau 365 ribu barel per hari (133,4 juta barel per tahun) atau 40,7% dari produksi nasional 895 ribu barel per hari (314 juta barel per tahun). Produksi 133,4 juta barrel per tahun hanya 64,6 juta barel  (49,4%) diproses di kilang minyak Dumai dan Sungai Pakning, sebesar 18,6 juta barel diproses di kilang minyak Bolongan, dan 50,2 juta barel (37,6%) produksi minyak Riau diekspor (Dikutip dari energitoday.com).

Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) memprediksi produksi minyak di Provinsi Riau tinggal menyisakan beberapa tahun lagi. Hal ini seiring dengan habisnya cadangan minyak yang masih tersimpan saat ini di Bumi Lancang Kuning. 

‘’Cadangan minyak di Duri dan Minas yang saat ini memproduksi sebesar 360 ribu barel per hari tinggal menyisakan 12 tahun lagi, jika tidak ada temuan lapangan dan cadangan baru,’’ ujar Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BP Migas Gde Pradnyana kepada Riau Pos di Jakarta (Dikutip dari riaupos.co).

Kamis, 27 Agustus 2015

PELANTIKAN PENGURUS HIMA TG BHUWANA PERIODE 2015/2016


PELANTIKAN PENGURUS HIMA TG BHUWANA PERIODE 2015/2016
Senin, 17 Agustus 2015

Setelah kurang lebih satu tahun kepengurusan pasangan Irfan Hanif dan Virgian Rahmanda pada periode 2014/2015 di HIMA TG BHUWANA. Sudah saatnya tongkat estapet kepimimpinan di berikan pada generasi selanjutnya. Dengan telah diadakan RAT (Rapat Akhir Tahun) Hima tg bhuwana maka terpilhlah pasangan Aji Setiawan dan Nico Adrian P yang menjadi Ketua Umum dan Wakil Ketua Umum HIMA TG BHUWANA periode 2015/2016.Pelantikan dan sumpah jabatan untuk pasangan yang terpilih dilakukan di Gedung Teknik Geofisika yang di pimpim langsung oleh Gurbernur BEM FT Unila Abdul Salam Ahmad.

Sesi Pembukaan Acara Pelantikan Pengurus HIMA TG Bhuwana Periode 2015/2016

Setelah dilakukan pengungukuhan jabatan Ketua Umun Dan Wakil Ketua Umum maka dilaksanakan pula pelantikan dan sumpah pengurus pada hari Senin 17 Agustus 2015 pukul  10.00 WIB di Gedung Teknik Geofisika. Pada acara ini di hadiri langsung oleh Kepala Jurusan Teknik Geofisika Unila bapak Bagus Sapto mulyatno, S.Si. M.Si. beliau membuka pidatonya dengan seruan “merdeka-merdeka Teknik Geofisika Jaya” ini karena hari itu bertepatan pula dengan HUT RI yang ke-70.
 
Sambutan dari Kepala Jurusan Teknik Geofisika Unila
Sambutan dari ketua Umum HIMA TG Bhuwana Periode 2015/2016


 
Suasana Pembacaan SK Pengurus serta Sumpah Pengurus HIMA TG Bhuwana Periode 2015/2016

Beliau mengatakan “ kita seharusnya tidak menyelesaikan masalah kecil-kecil lagi tapi kita harus berkaca dengan Universitas Lain yang lebih bagus dari kita, masalah yang besar kalau di tangani dengan serius maka akan optimal kita harus menciptakan atmosfir akademik yang lebih baik” serta beliau berharap kepengurusan periode tahun ini harus dapat membawa HIMA TG BHUWANA lebih baik dari tahun sebelumnya. 

Foto Bersama Kepala Jurusan Teknik Geofisika Unila dan Para Petinggi HIMA TG Bhuwana 2015/2016
Dengan pembacaan SK Pengurus HIMA TG BHUWANA oleh ketua umum dan sumpah oleh Pengurus maka sudah resmilah kepungurusan yang baru. Ketua umum juga menghimbau dan berharap agar pengurus melakukan yang terbaik dimana dengan melakukan persiapan dan perencanaan yang matang dan inovasi- inovasi baru. 
HIMA TG Bhuwana

geofisikaunila.blogspot.com pindah ke himatg.eng.unila.ac.id