Gambar 1. Persiapan lintasan dengan membentang kabel multi-elektroda (a, b), lalu penancapan elektroda sepanjang lintasan (c), persiapan unit utama resistivitymeter (d) dan QC Data Pengukuran Geolistrik dalam eksplorasi mineral Mangan (e, f).
Eksplorasi geofisika dengan menggunakan metoda geolistrik seringkali dilakukan secara 2-D atau geolistrik profiling. Pemodelan dilakukan pada lintasan-lintasan 2-D ini kemudian diinterpretasi dan dapat ditampilkan dalam bentuk visualisasi 3-Dimensi pada satu sistem koordinat tertentu. Gambar berikut menggambarkan hasil geolistrik profiling, dalam 2D ataupun 3D untuk keperluan pemetaan mineral.
Gambar 2. Contoh hasil survey geolistrik untuk pemetaan mineral ore (sumber: Diky Irawan S. dan Consolidated Mineral Ltd.)
Selain dilakukan di darat, pengukuran geolistrik juga dapat dilakukan di laut (marine resistivity survey), misalnya untuk memetakan lapisan sedimen di perairan dangkal seperti dilihat Gambar 3 Gambar 4 merupakan penampang geolistrik laut yang sudah dikonfirmasi dengan data bor BH-1 yang menunjukkan lapisan sedimen halus dan kasar. Lapisan sedimen halus memiliki nilai resistivitas yang lebih tinggi akibat dari pori butirannya yang lebih kecil, dan sebaliknya lapisan sedimen kasar lebih konduktif akibat dari pori butiran yang lebih besar.
Gambar 3. Pengukuran geolistrik di laut dalam memetakan lapisan sedimen pada perairan dangkal
Gambar 4. Contoh hasil pengukuran geolistrik laut yang dikorelasikan dengan data bor BH-1, lapisan sedimen kasar lebih konduktif akibat dari butirannya yang lebih besar.
SUMBER: http://www.hagi.or.id/ knowledge/aplikasi-eksplorasi- geolistrik/ by Ferry Rahman Aries dan Fahdi Maula
geolistrik memang keren untuk survey air
BalasHapusjual alat geolistrik