Rabu, 18 Maret 2015

Artikel Aplikasi Geolistrik

Operasional geolistrik di lapangan menggunakan banyak bentangan kabel. Kabel multi-elektroda ini dibentangkan di sepanjang lintasan lalu diikuti dengan pemasangan elektroda di setiap jarak tertentu sesuai kebutuhan (jarak elektroda kecil memiliki jangkuan kedalaman yang dangkal, jarak elektroda lebar memiliki jangkauan kedalaman lebih dalam) serta konfigurasi elektroda yang digunakan. Ujung kabel dihubungkan ke alat resistivitymeter melalui perangkat automatic electrode switch. Arus listrik diinjeksikan melalui sepasang elektroda dan direkam beda potensialnya oleh sepasang elektroda lainnya bergantian secara otomatis. Kendali mutu (QC) data pengukuran dapat dilakukan secara real-time saat pengukuran berlangsung. Gambar 1, dibawah ini menggambarkan beberapa proses akuisisi geolistrik.
Gambar 1. Persiapan lintasan dengan membentang kabel multi-elektroda (a, b), lalu penancapan elektroda sepanjang lintasan (c), persiapan unit utama resistivitymeter (d) dan QC Data Pengukuran Geolistrik dalam eksplorasi mineral Mangan (e, f). 
Eksplorasi geofisika dengan menggunakan metoda geolistrik seringkali dilakukan secara 2-D atau geolistrik profiling. Pemodelan dilakukan pada lintasan-lintasan 2-D ini kemudian diinterpretasi dan dapat ditampilkan dalam bentuk visualisasi 3-Dimensi pada satu sistem koordinat tertentu. Gambar berikut menggambarkan hasil geolistrik profiling, dalam 2D ataupun 3D untuk keperluan pemetaan mineral.
Gambar 2. Contoh hasil survey geolistrik untuk pemetaan mineral ore (sumber: Diky Irawan S. dan Consolidated Mineral Ltd.)
Selain dilakukan di darat, pengukuran geolistrik juga dapat dilakukan di laut (marine resistivity survey), misalnya untuk memetakan lapisan sedimen di perairan dangkal seperti dilihat Gambar 3  Gambar 4 merupakan penampang geolistrik laut yang sudah dikonfirmasi dengan data bor BH-1 yang menunjukkan lapisan sedimen halus dan kasar. Lapisan sedimen halus memiliki nilai resistivitas yang lebih tinggi akibat dari pori butirannya yang lebih kecil, dan sebaliknya lapisan sedimen kasar lebih konduktif akibat dari pori butiran yang lebih besar.
Gambar  3. Pengukuran geolistrik di laut dalam memetakan lapisan sedimen pada perairan dangkal
Gambar 4.  Contoh hasil pengukuran geolistrik laut yang dikorelasikan dengan data bor BH-1, lapisan sedimen kasar lebih konduktif akibat dari butirannya yang lebih besar.

SUMBER:  http://www.hagi.or.id/knowledge/aplikasi-eksplorasi-geolistrik/ by Ferry Rahman Aries dan Fahdi Maula

1 komentar:

HIMA TG Bhuwana

geofisikaunila.blogspot.com pindah ke himatg.eng.unila.ac.id