Senin, 25 Maret 2013

Wisudawan (Baru) Teknik Geofisika Unila



Rabu (20/03/13), sejak pagi hari mulai terlihat keramaian di sekitaran Universitas Lampung. Motor dan mobil berbaris sepanjang Jalan Soekarno-Hatta menuju pintu masuk Gerbang Belakang Unila. Begitupun dari arah Jalan ZA Pagar Alam yang menuju Gerbang Utama Unila. Tak ayal, kemacetan pun terjadi dari kedua arah tersebut menuju Universitas Lampung. Begitu padatnya lalu lintas disebabkan oleh banyaknya kendaraan yang mencoba masuk menuju Gedung Serba Guna (GSG) Unila yang menyelenggarakan acara Wisuda Universitas Lampung.
Acara Wisuda ini merupakan acara Wisuda pertama yang diselenggarakan Universitas Lampung di tahun 2013 ini. Semua Jurusan dari masing-masing Fakultas begitu antusias untuk ikut merayakan acara ini, termasuk Jurusan Teknik Geofisika. Di dalam GSG terasa begitu riuhnya acara untuk para wisudawan yang baru saja mendapatkan gelar barunya tersebut, namun di luar GSG pun tak kalah riuhnya. Nyanyian-nyanyian perayaan penuh semangat untuk para wisudawan silih berganti terdengar dari luar GSG. Sekitar pukul 11.30 WIB para wisudawan telah selesai melaksanakan pengukuhan dirinya sebagai seorang sarjana di dalam GSG. Sementara itu, para sahabat dan adik-adik tingkat telah menunggu di luar GSG untuk ikut merayakan kesuksesan tertinggi mereka sebagai mahasiswa.
 
Pada acara wisuda hari ini ada lima orang diantaranya yang berasal dari Jurusan Teknik Geofisika, mereka adalah Benediktus Banu Ardi Laksana (TG’07), Fajrin Maulana (TG’07), Lucy Winda Sari (TG’08), Ristika Wulandari (TG’08), dan Aldo Noviardo (TG’08). Setelah mereka di-arak dari GSG menuju ke Gedung L Fakultas Teknik, acara kembali dilanjutkan khusus untuk para wisudawan Teknik Geofisika. Acara yang turut mengundang Dekan Fakultas Teknik, Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., ini berlangsung setelah para wisudawan tiba di Gedung L FT. Acara dilaksanakan dengan pemberian sambutan oleh Ibu Dekan serta Sekretaris Jurusan, Ahmad Zainuddin, kepada para hadirin. Para wisudawan pun yang diwakilkan oleh Benediktus Banu memberikan sepatah dua patah kata untuk para adik-adik tingkat, sahabat, keluarga, dan untuk para wisudawan sendiri. Kemudian acara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Bapak Ahmad Zainudin dan diserahkan kepada Benediktus Banu.
Akhirnya acara kecil-kecilan tersebut pun usai. Foto-foto bersama para wisudawan pun dilakukan untuk masing-masing angkatan. Kini para wisudawan tersebut telah resmi memiliki gelar S.T. (Sarjana Teknik) di belakang nama mereka. Kehidupan nyata telah siap menanti untuk dapat menjadi yang lebih baik lagi ke depannya. Dan semoga kalian dapat segera membanggakan keluarga, sahabat, Teknik Geofisika Unila, dan yang lebih penting Bangsa Indonesia yang masih belum sepenuhnya merdeka ini. (Beriyan)

Senin, 11 Maret 2013

Format Laporan Praktikum Perpetaan

Untuk format Laporan Praktikum Perpetaan bisa diunduh saat ini,
klik di sini untuk mengunduh


Sukses ya buat Praktikumnya :D

Senin, 18 Februari 2013

Apa Kabar TG Unila di IUGC 2013?



            Setelah berlangsung selama 4 hari, akhirnya event IUGC (Indonesian Undergraduate Geophysics Competition) 2013 berakhir Jumat (8 Februari 2013) minggu kemarin. Event dwi-tahunan yang diselenggarakan oleh Hima TG Terra ITB sejak tahun 2011 tersebut merupakan salah satu event terbesar berskala Nasional dibidang geofisika. Untuk tahun ini sendiri kompetisi yang akan diperlombakan dibagi atas tiga kategori, yaitu; Geophysical Data Interpretation, Geophysical Survey Design, dan Geophysical Software Challenge. Ketiga kategori tersebut merupakan contoh basic yang harus dimiliki oleh seorang geofisikawan.
            Pada tahun ini IUGC memiliki Juara Umum baru, dimana Geofisika UGM (Universitas Gajah Mada) gagal mempertahankan title-nya sebagai juara bertahan dua tahun sebelumnya setelah hanya berada di posisi ke-2 perolehan nilai keseluruhan. Adalah Teknik Geofisika UPN (Universitas Pembangunan Nasional) “Veteran” Yogyakarta yang tahun ini telah merebut Juara Umum IUGC 2013 dan menyisihkan 10 tim lainnya. UPN berhasil membawa Piala Bergilir IUGC 2013 setelah memenangkan dua kategori kompetisi, yaitu Geophysical Data Interpretation dan Geophysical Survey Design.
            Sementara itu untuk Teknik Geofisika Unila hanya berada di posisi ke-3 perolehan nilai keseluruhan. TG Unila berhasil menduduki peringkat ke-2 pada kategori Geophysical Survey Design dan peringkat ke-3 pada kategori Geophysical Software Challenge. Namun sayang, TG Unila tidak berhasil masuk ke dalam tiga besar dalam kategori Geophysical Data Interpretation.
            Itulah prestasi terbaik TG Unila pada IUGC 2013 setelah pada tahun 2011 hanya berada pada peringkat ke-6. Berada di peringkat ke-3 Nasional sudah merupakan suatu kebanggaan bagi Teknik Geofisika Unila mengingat umurnya yang masih sangat muda – dibentuk sebagai Prodi Geofisika tahun 2007 dan menjadi Teknik Geofisika pada tahun 2009. Namun, bukan berarti kita sudah merasa puas dengan prestasi tersebut. Masih banyak PR yang harus dikerjakan untuk dapat membawa Teknik Geofisika Unila menjadi lebih baik lagi. Kemampuan harus lebih ditingkatkan dan tak lupa juga soft-skill yang mumpuni untuk menjadi geofisikawan yang mampu bersaing di pentas Nasional maupun Dunia. Teknik Geofisika Unila.. Jaya!!! (Beriyan)

Berikut adalah hasil dari IUGC 2013.

Juara Umum IUGC 2013:
1.      UPN

Geophysical Data Interpretation:
1.      UPN
2.      Unpad
3.      UGM

Geophysical Survey Design:
1.      UPN
2.      Unila
3.      UI

Geophysical Software Challenge:
1.      UGM
2.      ITB
3.      Unila

Jumat, 01 Februari 2013

IUGC 2013 Menanti



Kompetisi geofisika dwi-tahunan yang diselenggarakan oleh HIMA TG TERRA ITB kembali dilaksanakan pada tahun ini. Kompetisi berskala nasional dengan nama Indonesian Undergraduate Geophysics Competition 2013 atau yang disingkat sebagai IUGC 2013 ini akan dilaksanakan di Kampus ITB, Bandung pada tanggal 5 – 8 Februari 2013 mendatang. Event ini merupakan salah satu event terbesar di dunia geofisika nasional khususnya dalam bidang akademik (Undergraduate Geophysics). Acara yang telah dilaksanakan pertama kali sejak tahun 2011 ini kini diikuti oleh beberapa universitas dan institut di Indonesia yang memiliki Jurusan Teknik Geofisika atau Prodi Geofisika, seperti; ITB, ITS, UGM, UI, Undip, Unhas, Unbraw, Unila, Unpad, UPI, dan UPN. Dimana untuk setiap universitas dan institut yang mengikuti kompetisi tersebut akan mengirimkan masing-masing satu timnya sebagai peserta.
 Pada tahun ini kompetisi yang akan diperlombakan dibagi atas tiga kategori, yaitu; Geophysical Data Interpretation, Geophysical Survey Design, dan Geophysical Software Challenge. Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa setiap universitas dan institut diwajibkan untuk mengirim satu timnya sebagai peserta yang terdiri atas 3 orang untuk Geophysical Data Interpretation, 2 orang untuk Geophysical Survey Design, dan 1 orang untuk Geophysical Software Challenge.
Untuk Teknik Geofisika Universitas Lampung (Unila) sendiri telah dipastikan akan mengikuti event tersebut. Hubungan yang baik antara HIMA TG TERRA ITB dengan HIMA TG BHUWANA Unila turut memperlancar komunikasi di antara kedua kampus ini untuk membahas event IUGC 2013. Akhirnya terbentuklah satu tim yang akan mewakili Unila dalam event IUGC 2013 tersebut. Tim yang beranggotakan 6 orang tersebut terdiri dari Alhada Farduwin (TG ’08), Annisa Mutiara Badri (TG ’10), dan Beriyan Adeam (TG ’10) untuk kategori Geophysical Data Interpretation; Anis Kurnia Dewi (TG ’10) dan Diantoro Deka Saputra (TG ’09) untuk kategori Geophysical Survey Design; serta Taufiq (TG ’10) untuk kategori Geophysical Software Challenge.
Harapan kini ada di pundak mereka untuk dapat mengharumkan nama Teknik Geofisika Unila dalam event berskala nasional tersebut. Doa kami mengiringi Tim IUGC 2013 Unila untuk dapat berbicara banyak di event tersebut. Selamat berjuang dan semoga sukses! (Beriyan)

Rabu, 02 Januari 2013

Resume PLG 2012 (Kelompok GPR)



Nama Kelompok       : GPR (Ground Position Radar)
Anggota          : Arianto Fetrus Silalahi
  Elen Novia limswipin
  Jordy Carlingga Reno
  Virgian Rahmanda
  Zulhijri Arohman

Tanggal  : 25 November 2012
Tempat   : Pertambangan biji besi,Lematang


Hari minggu tanggal 25 November 2012 kami berkumpul di gedung Teknik Geofisika untuk melakukan Pengenalan Lingkungan Geologi. Kami berkumpul jam 7 dan berangkat jam 8. Lalu kami berangkat dan tiba di lokasi pertama yaitu di Pertambangan Bijih Besi, Lematang. Di Pertambangan kami melihat hamparan gunung batu dan pasir yang luas. Lalu kami diajarakan mengenai cara membedakan batuan biasa dengan batuan yang mengandung bijih besi dengan cara :
1.      Dengan menempelkan magnet pada batuan, apabila magnet tersebut menempel pada magnet maka batuan tersebut pasti mempunyai unsur Fe (besi). Akan tetapi ada pula batuan yang mengandung kadar Fe yang rendah sehingga membuat magnet tidak menempel.
2.      Mengangkat batuan yang akan kita amati dan bandingkan bobotnya. Apabila bobotnya lebih besar dibandingkan dengan volumenya maka batuan tersebut pasti mepunyai kandungan logam yang cukup tinggi.
3.      Warna, apabila warna batuan semakin hitam maka batuan tersebut pasti mempunyai unsur logam yang cukup banyak.

Biasanya batuan seperti ini bentuknya adalah boulder dan intrusi. Boulder adalah bentuk batuan yang bulat akibat keluarnya magma dari dalam perut bumi yang langsung terlempar keluar dan mendingin. Selanjutnya ada pula bentuk intrusi, intrusi adalah batuan yang membeku dibawah permukaan bumi yang membeku secara perlahan-lahan dan bentuknya cenderung seperti batangan. Di Pertambangan ini pula kami dapat mengetahui bahwa ada suatu tahapan dalam menentukan lokasi pertambangan bijih besi, yaitu:
1.      Metode Magnetik
Adalah metode yang mengukur variasi intensitas medan magnetik pada posisi yang berbeda. Biasanya sifat-sifat fisika yang terlibat adalah suseptibilitas atau remanen magnetik.
2.      Geolistrik
Adalah salah satu metode geofisika yang mengukur struktur bawah permukaan dangkal berdasarkan tingkat perbedaan resistivitas batuannya.
3.      Coring
Pengeboran biasa di pertambangan minyak biasanya disebut drilling akan tetapi pada pertambangan logam sering disebut coring.

Kami pun dapat mengetahui bahwa setiap pertambangan biji besi tidak akan mungkin kandungan besinya sampai 100%,paling tinggi kadarnya disuatu pertambangan adlah 60-80%. Karena apabila sudah di pabrik barang mentah tersebut akan dicampurkan bersama dengan unsur lainnya hingga mencapai kadar100%. Dan pertambangan juga terdapat alat yang untuk memisahkan bji besi dengan silica lainnya dengan memanfaatkan sifat kemagnetan.

Tanggal  : 25 November 2012
Tempat   : Granit Indah, Desa Tanjung Sari,
                 Kecamatan Purwodadi

Setelah kami melakukan Pengenalan Lingkungan Geologi ke pertambangan bijih besi kami melanjutkan perjalanan ke Taman Granit Indah. Dahulu tempat ini adalah sarana umum yaitu tempat wisata, tutup dan terbengkalai yang tidak dikathui apa penyebabnya. Di tempat ini kami mellihat hamparan batu granit di mana-mana. Kemunculan batu granit ini adalah suatu kenampakan batuan akibat adanya proses geologi atau sering kita sebut dengan singkapan. Batu granit tergolong batuan beku . Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku baik dibawah permukaan bumi maupun diatas permukaan bumi. Batuan granit ditempat ini termasuk batuan intrusif atau terbentuknya di bawah permukaan bumi. Batuan ini muncul ke permukaan akibat adanya suhu, cuaca, air, dan lingkungan sekitar yang membuat batuan ini terlihat muncul keatas permukaan. Batuan granit pembentuk utamanya adalah kuarsa yang berwarna putih atau coklat. Itu lah yang saya dapatkan dari Pengenalan Lingkungan Geologi (PLG). (Kelompok GPR 2012 – corrected by Saintek)
HIMA TG Bhuwana

geofisikaunila.blogspot.com pindah ke himatg.eng.unila.ac.id